Hapus Jam Sibuk, Ini Kata Driver Grab
Ditengah persaingan bisnis aplikasi berbasis online, Grab kini diatas angin merajai transportasi online terbesar di asia tenggara, Tentu saja karena Grab selalu membuat gebrakan seperti promo dan tarif yang sangat murah dari aplikasi online pesaingnya sehingga membuat pengguna ojek online lain beralih ke tetangga sebelah.
Namun dengan tarif yang murah mungkin membuat penumpang bisa lebih irit sehingga memanjakan pengguna aplikasi online, tapi tidak untuk driver grab yang bekerja full seharian, sebagian driver grab merasa tarif murah tidak sesuai dengan kebutuhan yang di keluarkan driver ojek online dijalanan yang terkadang menempuh hingga 150km setiap hari.
Grab mungkin telah memberikan reward insentif di jam sibuk dan jam kerja harian kepada driver, namun dengan banyaknya driver akan sulit mendapatkan insentif tersebut dan terkadang insentif harian mereka tidak tembus karena terbentur jam sibuk.
Jam sibuk memang memberikan konpensasi kepada driver grab sebesar 12000 ribu, namun untuk mendapatkan konpensasi tersebut driver harus mendapatkan 2 trip pekerjaan, dengan perhitungan, jika ongkos pertama Rp. 3000, driver akan dapat konpensasi Rp.9000 dan jika trip kedua Rp.8000 driver hanya mendapatkan konpensasi Rp.4000, jadi insentif driver Rp.9000+Rp.4000=Rp.13000.
Menurut driver grab yang mereka keluhkan ketika mendapatkan satu orderan maupun ongkos lebih dari Rp.12000 di jam sibuk baik di pagi dan sore hari, mereka tidak akan mendapatkan konpensasi insentif tersebut, dan Jam insentif harian terbuang karena adanya jam sibuk tersebut, yang seharusnya mendapatkan akumulasi trip di jam harian.
Setelah menanyakan kebanyak driver grab mereka banyak keluhkan jam sibuk, agar segera di hapus. Selain itu menurut banyak driver yang jujur, banyak sekali orderan fiktif di waktu jam sibuk.
Belum ada Komentar untuk "Hapus Jam Sibuk, Ini Kata Driver Grab"
Posting Komentar