Mempertanyakan Akuisisi Uber oleh Grab ?

Negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Indonesia ; mempetanyakan hal akuisis operasional Uber oleh Grab. Uber memproleh saham 27.5% dan CEO Uber ; Dara Khosrowshahi menduduki salah satu dewan penasehat Grab.

Aksi corporasi ini bagi mitra driver dan orang awam, melihat seperti umumnya jual/beli biasa. Tetapi fenomena di Indonesia, para mitra driver Uber enggan bergabung ke Grab. Sepeti dilansir berita liputan6.com ; https://m.vidio.com/watch/1333492-uber-diakuisisi-grab-ratusan-pengemudi-pindah-ke-gojek

Ternyata proses migrasi driver uber ke grab tidak seperti yang disampaikan grab/uber melalui pesan atau email mereka ke driver. Tetapi harus daftar baru, kalau SIM tinggal sebulan tidak diterima, kalau SKCK sudah habis, harus bikin baru lagi. Ribet kata Taufiq saat ditemui di grub komunitas driver online. Beda lagi pengalaman ANDREW ; akun Grab saya suspend, sedangkan akun Uber saya baik-baik saja. Bagaimana nanti saat daftar ulang ke Grab. Suspend atau ikut amnesty....😂😂😁

Sebagian besar kita masih mempertanyakan akuisisi mereka. Uber hanya menyerahkan data mitra drivernya. Grab tidak benar-benar memiliki platform UBER dengan fitur kelebihannya. Memang Grab lebih tinggi memberi intensif ke mitra, tetapi potongan grab juga lebih tinggi. Yang utama keaslian penumpang Grab masih jadi pertanyaan. Data penumpang yang dikalin Grab jumlahnya besar. Nyatanya isinya 70% data palsu milik Driver Grab utk "tembakan" order Fiktif.

Adakah cara mitra Grab Kaya ?. Atau management Grab menyebut #GrabSejahtera.

UBER dicaplok Grab. Only jual beli database mitra ?

Kita lihat episode setelah tgl 8 April 2018. Rasanya kayak era penjajahan. Pasar / wilayah Indonesia "diserahkan" ke negara lain, tanpa kita "rakyatnya" bisa menentukan nasibnya sendiri. Terakhir pertanyaan terbesar ; Apa yang dibeli Grab dari Uber ?????. Teknology - NO. Kekuasaan di ASIA TENGGARA.