Dracula penguasa bisnis Transportasi (Online)
Di Jabodetabek, dengan perputaran ekonomi no1 di Indonesia. UMK 3,9juta, tingkat kemacetan ter - "CROWDED", serta stress tingkat akut. Sementara harga transportasi khususnya taksi online sangat-sangat tidak manusiawi.
Hay hay, Bluebird dengan applikasi GoJek cukup dominan. GOCAR dan GrabCar (individu) sudah mulai luntur semangat "on bidnya". Bahkan di kota besar lainnya Gocar L nampak ada, sedangkan di Jabodetabek, GOCAR Large (6 penumpang) tidak nampak sampai radius 10 KM....?. Ada apa ya....
Perbedaan di Semarang, rata-rata 6trip permintaan Taksi Online, di Jakarta masih rata-rata 10trip permintaan TAKSI ONLINE (Versi komunitas G+...hehehhe). Di Jakarta, saya tertarik menyamperi lapak toko buku bekas, yang salah satunya jual buku "DRACULA" novelis Bram Stoker, diterbitkan di Indonesia oleh Gramedia Pustaka.
Di Jakarta, naik Gocar yang datang Bluebird. Oke deh tim "burung biru" lebih lincah dan nafas keuangannya tidak sesak. Cari info dan ngobrol "off the record" tentang taksi online dengan driver Go-Bluebird tersebut.
Apa korelasi, perjalanan saya dengan taksi online di Jakarta dan buku Mr Bram Stoker "Dracula" ?.
Kalau sekedar "DISRUBTION" versi pak Rhenald Kasali. Ternyata hancurnya lebih dasyat !!!!, supir transportasi online di Jakarta (sebagai objek derita), seperti dihisap darahnya oleh applikator.
Harusnya di Jabodetabek, harga wajar taksi online berbasis applikasi sudah di Rp. 6000/Km ya. Masak alasan keterjangkauan, namun mengorbankan drivernya. Kalau saya ditanya sebagai user pasti senang ada pilihan harga murah (promo lagi). Sebagai USER, inginnya Toyota All New Rush dengan harga Datsun Go...😋😋. Tapi kalau berakibat mengerogoti "kesehatan" ekonomi driver dan "penghisapan darah" ala DRACULA Bram Stoker....🦊🦊🦊🦊🦊
Mereka terus berupaya sikat habis "TUYUL" driver online. Sayang cara bekerja applikator dan demi peroleh dominasi guna pengembalian Investasi (asing), identik kisah "gelap" Istana milik COUNT DRACULA.
Hay hay, Bluebird dengan applikasi GoJek cukup dominan. GOCAR dan GrabCar (individu) sudah mulai luntur semangat "on bidnya". Bahkan di kota besar lainnya Gocar L nampak ada, sedangkan di Jabodetabek, GOCAR Large (6 penumpang) tidak nampak sampai radius 10 KM....?. Ada apa ya....
Perbedaan di Semarang, rata-rata 6trip permintaan Taksi Online, di Jakarta masih rata-rata 10trip permintaan TAKSI ONLINE (Versi komunitas G+...hehehhe). Di Jakarta, saya tertarik menyamperi lapak toko buku bekas, yang salah satunya jual buku "DRACULA" novelis Bram Stoker, diterbitkan di Indonesia oleh Gramedia Pustaka.
 |
| Buku DRACULA - Bram Stoker |
Di Jakarta, naik Gocar yang datang Bluebird. Oke deh tim "burung biru" lebih lincah dan nafas keuangannya tidak sesak. Cari info dan ngobrol "off the record" tentang taksi online dengan driver Go-Bluebird tersebut.
Apa korelasi, perjalanan saya dengan taksi online di Jakarta dan buku Mr Bram Stoker "Dracula" ?.
Kalau sekedar "DISRUBTION" versi pak Rhenald Kasali. Ternyata hancurnya lebih dasyat !!!!, supir transportasi online di Jakarta (sebagai objek derita), seperti dihisap darahnya oleh applikator.
Harusnya di Jabodetabek, harga wajar taksi online berbasis applikasi sudah di Rp. 6000/Km ya. Masak alasan keterjangkauan, namun mengorbankan drivernya. Kalau saya ditanya sebagai user pasti senang ada pilihan harga murah (promo lagi). Sebagai USER, inginnya Toyota All New Rush dengan harga Datsun Go...😋😋. Tapi kalau berakibat mengerogoti "kesehatan" ekonomi driver dan "penghisapan darah" ala DRACULA Bram Stoker....🦊🦊🦊🦊🦊
Mereka terus berupaya sikat habis "TUYUL" driver online. Sayang cara bekerja applikator dan demi peroleh dominasi guna pengembalian Investasi (asing), identik kisah "gelap" Istana milik COUNT DRACULA.
Belum ada Komentar untuk "Dracula penguasa bisnis Transportasi (Online)"
Posting Komentar