Wisata Ke Museum Angkut Habis 3jt, Menghasilkan Asset 5Milyar !

Real #WriterPRENEUR. Kemarin weekend ke dua di awal tahun 2019. Saya khususkan waktu untuk wisata ke Museum Angkut Kota Batu Malang. Only bersama keluarga tercinta, anak-anak dan istri. "Quality Time" kata orang-orang kaya menyebutnya. Cukup bawa satu unit mobil yang saya gunakan untuk Angkutan Sewa Khusus / Taksi Online sehari-harinya.

Tujuan Perjalanan ke Museum Angkut ?

1. Menguji TOL TransJawa yang di klain hasil Karya Pemerintah saat ini. Jalur melewati ruas TOL Semarang - Kertosono (exit gerbang Bandar Jombang).

2. Menuju ke Museum Angkut !. Kenapa ?, karena ada dalam bahasan kita sebagai profesi "supir" yang sebentar lagi juga dimuseum -khan. 😰
3. Menguji MOBIL ????, maaf ndak ada sponsor, jadi off the record. Adapun tampilan dan catatan tidak mengurangi apapun.

4. Menyelesaikan buku. Tentunya "membuka" mainset kita akan adanya biaya yang tidak sedikit. Namun biaya tersebut (modal) akan menghasilkan KARYA setara 5Milyar. Cek it dot...

5. Hak Kekayaan Intelektual menjadi benteng terakhir melawan INVESTOR (duit) asing.

Menguji Jalan TOL.

Catatan untuk ruas Tol Sragen - Ngawi. Harap hati-hati berada di ruas ini, anginnya kencang menerpa badan mobil. Jalannya ada beberapa bagian yang bikin spin roda saat dalam kecepatan tinggi. Sangat bahaya ; jika turun hujan badai. Kita terasa di tengah badai laut (ujung dunia). Kalkulasi biaya tol, masih sesuai janji pemerintah di kisaran Rp 600 per KM.

Secara keseluruhan (sementara), adanya TOL membantu supir dan tidak bikin lelah (macet). Masuk pak EKO !!!!!. ☺☺☺☺

Supir Taksi Online bersama unit Taksi

Tentang MUSEUM ANGKUT

Cepat lambat, profesi kita (supir) akan "masuk" sebagai objek patung yg diabadikan di ruang museum. Teknologi dan otomatisasi, driverless, yg terdekat TUXUCI, mobil listrik by Indonesia. Yg kita kerjakanpun STOP & Go adalah wujud komunikasi kita ke mobil. Terima saja ya teman-teman....😭😭😭

Menguji MOBIL ??
Selain tanpa titipan sponsor, jadi lebih bebas dari beban karya endorse. Bahasa ANGKUT bukan domain mobil saja. Mulai roda, grobak, motor, mobil, kapal, pesawat, sampai JET ruang angkasa. Jadi buku saya bukan tentang review merk mobil dan uji type.

Adanya biaya (modal) untuk HASIL KARYA

Tolong dihargai, perjalanan wisata Museum Angkut, kurang lebih habis Rp. 3.000.000,- nominal uang. Belum termasuk 3 hari tidak onbid. Toko saya atau office juga menyisakan 2 karyawan jaga. Oh ya biaya WEB (beli domain) Rp. 15juta dan Rp 500rb pertahun (biaya pita data). Belajar sama Google Cloud sampai dengan Rp. 15juta an. Satu RIM softcopy buku...dst. Alhamdulillah jika anda menghargai, dan mengetahui "nikmatnya" karya penulis. Yaitu nilai project buku sebesar Rp. 150juta pertahun (3000 exemplar). Jika 10tahun = hitung sendiri ya....

Kunci strategisnya disini !. Branding STOP & Co Indonesia nilainya jadi setara Rp. 5Milyar. Jika ada yang "ganggu" unit mobil STOP & Co, pidana /perdata ; kena Rp. 5M. Preman dan external colector ndak berani !.

HAKI jadi benteng melawan INVESTOR yg berniat mencaplok Indonesia.

Perolehan pengakuan Negara dan Dunia Internasional, saat terbitnya Hak Atas Kekayaan Intelektual : STOP & Co Indonesia by Dedi Triputra Adinugroho bersama Koperasi/PT/Badan Usaha. Melejitkan level kita (supir transportasi online profesional) setara Bluebird, GoJek, Grab dan perusahaan2 yang lebih dulu eksis.
Teman-teman belum ketemu jalan khan atas Fidusia, Hak Tanggungan, Lelang, jaminan utang-piutang ????; yuk belajar berbisnis yang cerdas. Mau jadi SUPIR pemimpin atau SUPIR buruh penumpang atau diam jadi SUPIR budak aplikator (jaman milenial) ???? 🤝🤝🤝

Terimakasih, tetap setia bersama STOP & Co Indonesia.
Judul "Wisata ke Museum Angkut habis biaya 3juta, Menghasilkan Asset 5M" adalah cara SUPIR online biasa menjadi "kaya" melalui KARYA. Yang lebih disyukuri itu bukan angka nilai assetnya dalam rupiah, tetapi nilai manfaat ilmu "coding" dan bisnis di masa depan bagi anggota.

Saya Dedi Triputra, #WriterPRENEUR, founder, pelatih UMKM Indonesia ; Most Wanted ENTREPRENEUR(R) Academy