Sudah tidak ada energy untuk menggerakkan GoJek GOCAR Grab (Taksi Online) di daerah

Hari belakangan, melihat data yang kontras antara fleet kota Propinsi dan fleet kota kabupaten. Nama GoJek terutama GoCar atau Taksi Online dengan applikasi by GoJek dan Grab perlahan-lahan "mati", mulai ditinggal eksistensinya didaerah kota kabupaten.

Driver taksi online sudah demikian enggan "onbid" karena sudah tidak masuk akal untuk sumber penghasilan layak. Apaboleh buat "mata elang" berkeliaran, satu persatu mobil ditarik leasing.  Alhamdulillah bersyukur jiwa raga dan fisik tidak terluka...meski meninggalkan bekas TRAUMA dikepung, dimaki, diancam preman-preman jalanan.

Hmmmnnn. Study ini terus berlanjut....
Apakah peran applikator hanya pengumpul database SDM pengemudi ?
Ataukah aplikator melalui INVESTOR asing, memang mempersiapan "galian kubur masal" untuk tenaga kerja produktiv di Indonesia ?.

Sebelum bertemu fakta dan data NYATA, tetang peran applikator sesungguhnya. Coba berfikir positif, next kedepan intensive/bonus Taksi Online hanya 10rb per trip atau point. Saya masih memandang intensif/bonus 100% hak aplikator yang menentukan. Targetpun semaunya perusahaan applikasi transportasi (GoJek / Grab). Bahkan seburuk-buruknya intensif yang ditawarkan, mungkin Rp0 per trip.....bisa jadi 😭😭😭😭. Ini yang harus kita siapkan ; MENTAL driver saat menghadapi dinamika perubahan tersebut. Saya menyebut kehabisan Energy....

Sejauh ini Semarang dan Jateng masih tenang-tenteram. Belum ada demo seperti kota Medan Jambi atau Surabaya. Serba sulit ya...demo kebijakan intensif dan target point ?. Atau demo kebijakan SUSPEND dan Putus Mitra...!.

Kalau ujungnya memaksakan kehendak driver "memaksa menyegel dan menutup kantor Operasional app kota setempat" - tindakan salah juga. Di Indonesia : driver juga belum ada catatan "gugat perdata" ke aplikator. Beda dengan Amerika yang begitu berani driver menggugat UBER. Kita driver Indonesia hanya rame-rame digiring sekelompok "agent/grup/kelompok" untuk menggugat PERMENHUB. Aneh bin ajaib....🚕🚖🚗🚘 ; salah sasaran ya.

Nama kita bisa hancur-hancuran di BI Cheking atau sekarang SLIK ; System Layanan Informasi Keuangan - BI OJK. Dengan cara SUSPEND dan PM , applikator cuci tangan atas kegagalan setoran leasing mobil driver. Nemukil tantangan masa depan industri STARTUP dari pengusaha Chairul Tanjung  ; https://m.kumparan.com/bandungkiwari/bos-ct-corp-soal-industri-digital-orang-mau-bakar-uang-untuk-dapat-data-1533814983435185619
dan berita tokopedia, GoJek cs dikuasai asing ;
https://economy.okezone.com/read/2018/08/10/320/1934686/diam-diam-tokopedia-gojek-cs-dikuasai-asing-ini-buktinya

Jadi....
Diujung cerita bakar-membakar duit, masih banyak ketidak adilan bagi driver taksi online. Tanpa memperkeruh suasana dan jadi ajang Provokatif, kami (Supir transportasi online) ingin memperoleh porsi berimbang. Penghasilan LAYAK, hidup tenang, jauh dari ancaman SUSPEND. Perusahaan aplikator transportasi online juga "pusing" mengembalikan "duit" investor asing yang ditanamkan dan terlanjur jatuh tempo pembayaran utang !!!!. Ndak tau lagi semua sektor baik INFRASTRUKTUR - projek pemerintah maupun Ritel UKM Swasta Online Game, semua sama ; TERJERAT Utang.
Taksi Online di Indonesi

Kalau jaman raja-raja dulu, Nusantara mudah dijajah 1 perusahaan bernama VOC. Saat ini, siapa penjajah EKONOMI yang sudah sangat dekat....?. Siapa asing yang mudah membeli INDONESIA dengan harga murah ??????. Kita cari tahu next setelah PILPRES 2019.
Bank DUNIA, Bank Swiss, Bank Taiwan, Bank Indonesia, Bank J**, Bank W**, DAJAL.

Saya Dedi Triputra, ketua Koperasi Supir Transportasi Online Profesional Indonesia, penulis buku, sedang #bernafas dalam GoJek Gocar Grab 🌡🌩☔🔥🌊


Belum ada Komentar untuk "Sudah tidak ada energy untuk menggerakkan GoJek GOCAR Grab (Taksi Online) di daerah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel